Sahabat Umma, memasuki tahun ajaran baru bukan hanya tantangan bagi anak-anak, tapi juga bagi orang tua. Banyak hal yang harus dipersiapkan agar proses transisi berjalan lancar. Terlebih lagi, kebiasaan yang dibentuk sejak awal akan menentukan keberhasilan anak sepanjang tahun. Orang tua yang cermat dan sigap di awal, akan menuai hasilnya di akhir. Kok bisa? Yuk kita bahas bareng Umma!
10 Poin Penting Yang Wajib Diterapkan Orang Tua Di Awal Tahun Ajaran Baru Agar Tidak Menyesal Di Kemudian Hari
1. Membangun Rutinitas Sejak Hari Pertama
Tahun ajaran baru sering diawali dengan semangat tinggi. Sayangnya, tanpa rutinitas yang jelas, semangat ini cepat memudar. Rutinitas membantu anak merasa aman dan stabil.
Apa yang bisa dilakukan orang tua?
- Tetapkan jam tidur dan bangun yang konsisten.
- Siapkan waktu sarapan, mandi, dan persiapan sekolah.
- Latih anak untuk tidur lebih awal minimal seminggu sebelum sekolah dimulai. Ini tidak sulit bagi orang tua yang membiasakan anak tidur setelah isya.
- Hindari menunda-nunda pembentukan kebiasaan baik.
📌 Tips: Gunakan jadwal visual harian yang ditempel di kamar anak.
2. Menyiapkan Mental dan Emosi Anak
Tak semua anak antusias menyambut sekolah. Beberapa mengalami kecemasan, terutama yang masuk jenjang baru seperti TK, SD, atau SMP.
Solusi orang tua:
- Ajak anak bicara santai tentang sekolah: guru baru, teman, pelajaran.
- Validasi perasaan mereka, bukan mengabaikannya.
- Ceritakan pengalaman menyenangkan semasa sekolah dahulu.
- Hindari ancaman seperti “Kalau kamu bandel, nanti dimarahi guru.”
📌 Tips: Buat simulasi kecil seperti main “sekolah-sekolahan” di rumah.
3. Membangun Komunikasi yang Terbuka
Komunikasi antara orang tua dan anak harus menjadi kebiasaan sejak awal. Jangan hanya bertanya “tugasnya apa?”, tapi gali lebih dalam.
Tanyakan hal-hal seperti:
- Apa yang paling menyenangkan hari ini?
- Siapa teman baru kamu?
- Ada hal yang bikin kamu sedih atau bingung?
📌 Tips: Lakukan obrolan ini di waktu santai, bukan saat anak sedang terburu-buru ya. Bisa sesudah waktu sholat magrib atau setelah subuh.
4. Membentuk Kebiasaan Belajar Sejak Dini
Anak-anak perlu dilatih untuk tidak hanya mengerjakan PR, tapi juga punya waktu belajar mandiri.
Langkah awal
- Tentukan jam belajar tetap setiap hari (misal pukul 7–8 malam).
- Mulailah dengan waktu pendek, 15–30 menit.
- Jangan langsung menekankan nilai, tapi proses belajar.
📌 Tips: Sediakan ruang belajar yang tenang dan bebas distraksi. Bisa juga mengkondisikan rumah untuk area belajar, sesuaikan saja kondisi masing-masing.
5. Mendampingi Bukan Mengendalikan
Tantangan umum orang tua adalah ingin anak sukses cepat, lalu tanpa sadar mengambil alih semua keputusan. Hal ini membuat anak pasif dan tidak mandiri.
Solusi:
- Libatkan anak dalam keputusan sekolah seperti memilih ekskul.
- Biarkan anak mencoba dan gagal, lalu bimbing mengevaluasi.
- Beri kesempatan menyusun jadwal sendiri.
📌 Tips: Ucapkan kalimat seperti “Mama bantu ya, tapi kamu yang pilih dulu.”
6. Membatasi Gadget dan Layar Sejak Awal
Penggunaan gadget yang tidak terkontrol adalah penyebab utama gangguan belajar, kurang tidur, dan menurunnya fokus anak.
Terapkan aturan jelas:
- Tidak ada gadget 1 jam sebelum tidur.
- Batasi screen time maksimal 1–2 jam per hari di luar kebutuhan belajar.
- Gunakan parental control atau aplikasi monitoring.
📌 Tips: Buat “zona tanpa gadget” di rumah, seperti meja makan atau kamar tidur.
7. Menyiapkan Nutrisi dan Energi Anak
Sering disepelekan, padahal sarapan sehat dan asupan gizi seimbang memengaruhi performa anak di sekolah.
Yang bisa dilakukan:
- Siapkan menu sarapan cepat tapi bergizi (roti gandum, telur, buah).
- Bawa bekal dari rumah jika memungkinkan.
- Ajak anak terlibat dalam memilih menu bekal.
📌 Tips: Masak bareng anak saat akhir pekan untuk stok menu mingguan.
8. Berkolaborasi dengan Guru Sejak Awal
Kesuksesan anak tidak hanya ditentukan oleh rumah atau sekolah saja, tapi sinergi keduanya.
Yang bisa orang tua lakukan:
- Hadiri pertemuan wali murid dan aktif di grup kelas.
- Sapa guru anak, bangun komunikasi dua arah.
- Jangan hanya datang saat ada masalah.
📌 Tips: Simpan kontak wali kelas dan cek jadwal rapat atau info penting.
9. Mengatur Waktu Keluarga dan Istirahat
Tahun ajaran baru sering membuat waktu keluarga tergeser. Padahal momen berkualitas bersama sangat penting untuk menjaga kedekatan dan keseimbangan emosi anak.
Solusi praktis:
- Jadwalkan waktu kumpul keluarga seperti malam Sabtu atau Ahad pagi.
- Hindari aktivitas berlebihan di luar sekolah yang membuat anak kelelahan.
- Ajak anak ikut menyusun jadwal mingguan keluarga.
📌 Tips: Terapkan “family time” bebas gadget minimal 30 menit sehari.
10. Menjadi Role Model yang Konsisten
Anak belajar paling cepat dari apa yang mereka lihat. Orang tua yang konsisten dengan nilai dan kebiasaannya akan memberi pengaruh jauh lebih besar dibanding sekadar nasihat.
Contoh nyata:
- Jika ingin anak rajin membaca, tunjukkan kita juga membaca.
- Jika ingin anak tidak terburu-buru, jangan sering terlambat.
- Tunjukkan cara mengelola emosi saat stres agar anak bisa meniru.
📌 Tips: Refleksi bersama anak di akhir minggu tentang apa yang sudah baik dan perlu ditingkatkan.
Penutup: Tahun Ajaran Baru, Kesempatan Baru
Awal tahun ajaran baru adalah momen emas untuk membentuk fondasi yang kuat. Kesalahan terbesar orang tua bukanlah tidak tahu apa yang harus dilakukan, tapi menunda melakukannya. (Nunjuk diri sendiri).
Dengan menerapkan 10 poin di atas, kita tidak hanya mempersiapkan anak menghadapi sekolah, tetapi juga mendidiknya menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, mandiri, dan bahagia.
Tidak ada orang tua yang sempurna, tapi orang tua yang mau belajar dan bertumbuh bersama anak akan membuat perbedaan besar. Jangan tunggu sampai pertengahan semester baru mulai membenahi semuanya. Mulailah dari hari pertama.
Apa saja nih yang dilakukan Sahabat Umma di awal tahun ajaran baru sekolah? Sharing ya di kolom komentar!
Posting Komentar