Sahabat Umma,
Punya lima anak kecil bukanlah perkara ringan. Namun, mungkinkah kita tetap bisa menjadi ummi yang bahagia di tengah tantangan hari demi hari? Jawabannya: insyaAllah bisa. Dengan niat yang lurus, ilmu yang cukup, dan praktik yang konsisten, kita bisa menjadikan hari-hari bersama anak-anak sebagai ladang pahala dan kebahagiaan yang luar biasa lho. (Sambil bertekad untuk berjuang menjadi bahagia).
Dalam artikel ini, Umma akan menulis beberapa hal yang Umma simpulkan mengenai membersamai anak-anak tapi tetap bahagia. Semoga bahasan ini bisa membantu Sahabat Umma agar tetap waras, produktif, dan bahagia menjalani peran sebagai ummi. Kita akan bedah satu per satu ya mulai dari pola pikir, rutinitas harian, manajemen rumah tangga, hingga pengasuhan sesuai sunnah. Yuk kita mulai bahasannya!
1. Bahagia Itu Dimulai dari Niat
Dalam Islam, niat memegang peranan penting. Saat kita menyadari bahwa mengasuh anak adalah ibadah dan amanah dari Allah, maka kita tidak akan memandang aktivitas rumah sebagai beban, tapi ladang pahala.
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Setiap lelah kita membersihkan rumah, menyiapkan makan, menenangkan anak yang menangis, semuanya bisa bernilai ibadah — asalkan diniatkan karena Allah. (Umma sambil terus meluruskan niat meskipun sering goyah).
2. Realistis Tapi Optimis
Sahabat Umma, mari kita sepakati satu hal: hari-hari tidak selalu mudah. Ada tumpukan cucian, anak tantrum, dapur berantakan, dan pekerjaan menumpuk. Tapi bukan berarti kebahagiaan itu hilang untuk kita.
Kuncinya adalah: turunkan ekspektasi dan naikkan rasa syukur.
Jangan bandingkan rumah kita dengan rumah tetangga atau influencer di media sosial. Fokuslah pada keberkahan rumah kita sendiri. Anak-anak tumbuh, belajar, dan bermain dalam atmosfer cinta dan sunnah — itu sudah lebih dari cukup lho. Coba bayangankan jika anak kita sakit, semua akan berantakan secara tidak langsung. Umma sering banget diberikan ujian satu anak sakit, empat anak terkorban kan.
3. Buat Rutinitas Harian yang Sunnah dan Seimbang
Berikut contoh rutinitas yang bisa membantu ummi tetap waras dan anak-anak tetap terarah:
Subuh: Bangun lebih awal, shalat berjamaah (ayah & anak laki-laki), dzikir pagi
Pagi: Sarapan bersama, sesi “Ngaji Ringan” atau tadabbur singkat atau mendengar murajaah hafalan
Siang: Anak-anak bermain atau membaca, ummi bisa masak sambil menyimak kajian
Sore: Quality time di luar rumah, aktivitas kreatif, mandi dan bersih-bersih
Malam: Shalat Maghrib & Isya, cerita kisah Nabi, dzikir malam, tidur tepat waktu
Dengan rutinitas ini, anak-anak terbiasa dengan ritme islami, dan ummi bisa menyelipkan waktu untuk recharge ruhiyah. Tentu saja jadwal ini bisa disesuaikan dengan masing-masing keluarga ya.
4. Libatkan Anak dalam Aktivitas Rumah
Lima anak berarti lima pasang tangan yang bisa dilibatkan. Ajari mereka tugas-tugas kecil sesuai usia. Misalnya:
Anak 11 tahun: menyapu, bantu memasak
Anak 9 tahun: menyiapkan meja makan, lipat baju
Anak 7 tahun: bantu adik mandi
Anak 5 tahun: menyapu ringan
Anak 2 tahun: diberi tugas simbolik, seperti membereskan mainan
Mengajak anak berkegiatan bersama bukan hanya meringankan beban, tapi juga mengajarkan tanggung jawab dan teamwork. Ini hal penting untuk diperhatikan ya Sahabat Umma.. Coba deh berbagi tugas mereka juga akan senang banget lho dipercaya untuk satu tanggung jawab.
5. Buat Momen Spiritual Bersama
Agar ruhiyah tetap kuat, buatlah kebiasaan-kebiasaan kecil bersama anak-anak:
Shalat berjamaah di rumah
Dzikir dan doa harian bersama
Menghafal surat pendek atau hadits singkat
Membaca buku kisah Nabi atau sahabat
Ke kajian rutin
Ini bukan hanya menguatkan iman anak, tapi juga menjaga ummi tetap dekat dengan Allah dalam setiap langkah. Ini penting sekali lho!
6. Bina Hubungan Romantis dengan Suami
Jangan lupakan pasangan. Hubungan ummi dan abi adalah fondasi rumah tangga.
Tips menjaga romantisme di tengah kesibukan:
Sempatkan ngobrol tanpa gangguan gadget
Kirim pesan manis atau doa lewat WhatsApp
Masak makanan favorit suami
Tersenyum saat menyambut kepulangannya
Suami yang merasa dihargai dan dicintai akan lebih siap menjadi support system terbaik bagi ummi. Kerjasama antara suami dan istri juga kunci ummi bahagia lho. Bahkan tidak hanya bahagia lahir tapi juga batin.
7. Kurangi Beban Digital, Maksimalkan Kehadiran Nyata
Kadang, media sosial membuat kita merasa tidak cukup. Terlalu banyak konten parenting atau rumah impian bisa memicu stres dan overthinking.
Tips bijak bersosial media:
- Batasi screen time
- Unfollow akun yang bikin hati sempit
- Ikuti akun-akun bermanfaat yang memotivasi tanpa menghakimi
Ingat, anak-anak butuh kehadiran nyata kita, bukan versi online kita. Ini zaman fitnah ya Sahabat Umma jadi bijaklah dalam menggunakan sosial media agar anak-anak kita tidak terjerumus ke hal-hal buruk.
8. Isi Waktu Sendiri dengan Recharge Iman
Sebagai ummi, kita juga manusia biasa. Kita perlu waktu untuk sendiri, merenung, dan mengisi ulang energi spiritual.
Apa yang bisa dilakukan:
Tahajud meski hanya dua rakaat
Baca satu halaman Al-Qur’an saat anak tidur
Dengarkan murottal saat masak
Luangkan waktu kajian meski via YouTube
Recharge ini penting agar tidak mudah lelah, marah, dan stres dalam mendidik anak.
9. Minta Bantuan Itu Tidak Berdosa
Sahabat Umma, kita bukan malaikat. Jangan ragu untuk minta bantuan:
Delegasikan sebagian pekerjaan rumah ke suami atau anak
Minta tolong orang tua atau saudara jika butuh jeda
Sewa bantuan harian jika memungkinkan
Mengakui lelah dan meminta bantuan bukan tanda lemah, tapi tanda bijaksana. Jangan bohongi jiwa kita jika memang lelah. Berhenti sejenak dan bersemangat kembali.
10. Jangan Lupa Tertawa dan Bermain
Bahagia itu sederhana. Kadang cukup dengan:
Bermain bareng anak dan suami
Membacakan cerita lucu
Pesta piknik di ruang tamu
Main hujan-hujanan sejenak
Kebahagiaan itu bukan hasil, tapi proses. Proses mencintai dan dinikmati bersama keluarga ya. Banyak hal sederhana membuat yang bisa kita lakukan dan membuat anak-anak bahagia. Coba deh banyak hal dan bisa juga diskusikan bersama mereka hal menarik apa yang ingin mereka lakukan.
Penutup: Kebahagiaan Ummi Bukan Mitos
Sahabat Umma,
Menjadi ummi bahagia bukanlah impian semu. Bukan pula sesuatu yang instan. Ia butuh niat, usaha, sabar, dan tawa ya
Tak ada rumah yang sempurna. Tapi ada rumah-rumah yang bercahaya dengan cinta, iman, dan kesungguhan dalam mendidik anak-anak sesuai sunnah. (Sambil mewek nulis ini).
Yakinlah, setiap jerih payah kita dicatat. Setiap tangisan anak yang kita redakan, setiap masakan yang kita suguhkan, bahkan cucian yang kita cuci — semuanya bisa jadi pemberat amal baik di akhirat. (Masya Allah betapa iman kita begitu dikuatkan oleh Allah dengan banyak balasan kebaikan dunia akhirat ya!)
Maka tetaplah semangat. Peluk anak-anakmu. Istirahat saat perlu. Dan teruslah belajar, bertumbuh, dan tersenyum.
Karena jawabannya adalah:
Ya, Ummi bisa bahagia — meski dengan lima anak kecil sekaligus bahkan lebih. Jangan lupa sharing ya Sahabat Umma apa hal yang paling menguatkan menjadi ibu bahagia? Sharing ya di kolom komentar!
Posting Komentar