Ganti Judul dan ALt sendiri

Liburan Sekolah Tanpa Gadget: 5 Alternatif Kegiatan Islami yang Bisa Dicoba Ibu di Rumah

liburan sekolah tanpa gadgetkegiatan islami anak saat liburan sekolahaktivitas anak di rumah saat liburan sekolahliburan sekolah anak tanpa gadgetkegiatan islami untuk anak liburan sekolah

Sahabat Umma, liburan sekolah tiba, dan sering kali menjadi momen yang penuh tantangan bagi ibu. Anak-anak punya waktu luang lebih panjang, energi yang melimpah, dan sering kali permintaan untuk bermain gadget pun semakin meningkat. Tidak sedikit ibu yang merasa lelah, bingung, bahkan hampir menyerah menghadapi anak yang terus menerus menempel pada layar ponsel, tablet, atau televisi.

Padahal, liburan sekolah seharusnya menjadi kesempatan emas untuk mempererat hubungan keluarga, membentuk karakter anak, dan menanamkan nilai-nilai agama secara lebih intensif. Di sinilah peran ibu sangat besar. Ibu bukan hanya pengasuh, tetapi juga pendidik utama yang bisa membimbing anak agar tetap produktif, bahagia, dan dekat dengan Allah, meskipun tidak ada sekolah.

Nah di artikel kali ini Umma mau berbagi alternatif kegiatan islami yang bisa dilakukan di rumah selama liburan sekolah, tanpa bergantung pada gadget. Yuk kita bahas! 

Mengapa Harus Kurangi Gadget Saat Liburan Sekolah?

Sebelum masuk ke alternatif kegiatannya, penting bagi sahabat Umma untuk memahami mengapa mengurangi penggunaan gadget selama liburan sekolah itu sangat dianjurkan, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, maupun keislaman.

1. Dampak Negatif Gadget pada Anak

Banyak penelitian modern menunjukkan bahwa penggunaan gadget berlebihan pada anak dapat menyebabkan:

- Gangguan tidur karena cahaya biru layar  

- Penurunan kemampuan konsentrasi dan daya ingat  

- Keterlambatan perkembangan bahasa dan motorik halus  

- Kecenderungan perilaku agresif, cemas, dan kurang empati  

Namun, sebagai muslim, kita tidak hanya melihat dari sisi medis, tetapi juga dari sisi agama. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dari hamba-hamba-Nya sekaligus, tetapi Allah mencabut ilmu dengan mencabut (nyawa) para ulama. Maka, tinggallah manusia dalam keadaan bodoh, lalu mereka mengambil pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Mereka ditanya, lalu mereka memberi fatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan.”  (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini mengingatkan kita bahwa ilmu dan kebaikan bisa hilang jika generasi tidak dibimbing dengan benar. Gadget yang tidak terkontrol bisa menjadi pintu masuk bagi anak kepada ilmu yang tidak bermanfaat, bahkan yang menyesatkan, jika tidak dibimbing oleh orang tua.

2. Gadget Bisa Mengganggu Ketaatan dan Adab

Allah berfirman dalam Al Quran:

 “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istri kamu dan anak-anak kamu ada musuh bagi kamu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka.”  (QS. At-Taghabun: 14)

Ayat ini mengingatkan bahwa anak-anak bisa menjadi “musuh” jika tidak dibimbing dengan benar. Salah satu bentuk “musuh” itu adalah ketika anak terlalu sibuk dengan dunia maya, sehingga lalai dari shalat, membaca Al Quran, dan adab-adab islami.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda:

“Barangsiapa yang mengurus anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepadanya, niscaya anak perempuan itu menjadi penghalang baginya dari neraka.”  (HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan betapa besar tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak. Mendidik anak bukan hanya memberi makan dan pakaian, tetapi juga membentuk akhlak, ketaatan, dan keseimbangan hidup.

5 Alternatif Kegiatan Islami di Rumah Saat Liburan Sekolah

Berikut 5 alternatif kegiatan islami yang bisa sahabat Umma coba di rumah selama liburan sekolah, tanpa bergantung pada gadget. Semua kegiatan ini bisa disesuaikan dengan usia anak, kondisi rumah, dan waktu yang tersedia.

1. Rutinitas Shalat & Ibadah Keluarga

Salah satu kegiatan paling utama yang harus dijaga selama liburan adalah shalat dan ibadah keluarga. Banyak anak yang saat libur sekolah justru shalatnya menjadi tidak teratur, karena tidak ada rutinitas sekolah yang membantu mereka bangun pagi.

Bangun Pagi Bersama untuk Shalat Subuh

Sahabat Umma bisa mencoba membuat rutinitas bangun pagi bersama anak untuk shalat Subuh. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa yang shalat Isya’ berjamaah, maka seakan-akan dia shalat separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia shalat sepanjang malam.”   (HR. Muslim)

Dengan shalat Subuh berjamaah, anak belajar disiplin, konsistensi, dan merasakan keutamaan shalat berjamaah. Ibu bisa membuat suasana yang menyenangkan, misalnya dengan sarapan bersama setelah shalat, atau membaca doa dan dzikir pagi bersama.

 Mengaji & Hafalan Al Quran

Liburan sekolah adalah waktu yang sangat tepat untuk memperbanyak mengaji dan hafalan Al Quran. Allah berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat, dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka secara diam-diam dan terang-terangan, mereka mengharapkan perdagangan yang tidak akan merugi.”   (QS. Faathir: 29)

Sahabat Umma bisa membuat jadwal mengaji keluarga, misalnya:

- 15 menit setelah shalat Subuh: membaca Al Quran bersama  

- 15 menit sebelum tidur: mengulang hafalan atau membaca surah pendek  

Untuk anak kecil, bisa dimulai dengan surah-surah pendek seperti Al Fatihah, An Nas, Al Falaq, dan Al Ikhlas. Untuk anak yang lebih besar, bisa ditambah dengan surah-surah juz 30 atau ayat-ayat pilihan yang mudah dihafal.

Kajian Keluarga Singkat

Sahabat Umma juga bisa menyisipkan kajian keluarga singkat, misalnya 10–15 menit setelah shalat Maghrib atau Isya’. Kajian ini bisa berupa:

- Cerita nabi dan sahabat  

- Adab-adab islami (adab makan, adab tidur, adab berbicara)  

- Kisah-kisah teladan dari Al Quran  

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim)

Dengan mengajak anak mendengarkan kisah-kisah islami, sahabat Umma tidak hanya mendidik anak, tetapi juga mendapatkan pahala yang terus mengalir.

2. Aktivitas Rumah Tangga Islami

Rumah bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga madrasah pertama bagi anak. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”   (HR. Bukhari dan Muslim)

Ibu adalah pemimpin di rumah, dan anak-anak adalah tanggung jawabnya. Salah satu cara mendidik anak adalah dengan melibatkan mereka dalam aktivitas rumah tangga yang bernilai islami.

Bersih-bersih Rumah dengan Niat Ibadah

Sahabat Umma bisa mengajak anak membersihkan rumah dengan niat ibadah. Membersihkan rumah bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan jika dibuat seperti permainan, misalnya:

- Lomba membersihkan kamar  

- Membuat checklist kebersihan harian  

- Memberi hadiah kecil untuk anak yang paling rajin  

Dengan begitu, anak belajar tanggung jawab, kerja sama, dan kebersihan sebagai bagian dari agama.

Memasak & Menyiapkan Makanan Halal dan Thayyib

Memasak bersama anak juga bisa menjadi kegiatan islami yang sangat bermanfaat. Allah berfirman:

 “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu.”  (QS. Al Baqarah: 172)

Sahabat Umma bisa mengajak anak:

- Memilih bahan makanan yang halal dan thayyib  

- Membaca doa sebelum dan sesudah makan  

- Membagi makanan kepada tetangga atau fakir miskin  

Dengan begitu, anak belajar tentang rezeki, syukur, dan sedekah sejak dini.

3. Bermain & Belajar dengan Nilai Islami

Anak-anak butuh bermain, tetapi bermain bisa dikemas dengan nilai-nilai islami. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bermain dengan cucunya, Hasan dan Husain, dan bersabda:

“Barangsiapa yang tidak menyayangi yang kecil, maka dia tidak akan dihormati oleh yang besar.”  (HR. Tirmidzi)

Bermain Peran (Role Play) dengan Tema Islami

Sahabat Umma bisa membuat permainan peran dengan tema islami, misalnya:

- Bermain masjid: anak menjadi imam, makmum, muadzin  

- Bermain pasar halal: anak berjualan makanan halal, belanja dengan uang mainan  

- Bermain keluarga: anak berperan sebagai ayah, ibu, anak, dan tetangga  

Dengan permainan ini, anak belajar tentang shalat, adab berdagang, dan adab berkeluarga secara alami.

Mewarnai & Menggambar dengan Tema Islami

Mewarnai dan menggambar juga bisa menjadi kegiatan islami jika temanya sesuai, misalnya:

- Mewarnai gambar masjid, Al Quran, nabi, dan sahabat  

- Menggambar pemandangan, bintang, bulan, dan ayat-ayat kebesaran Allah  

Sahabat Umma bisa menyiapkan buku mewarnai islami atau mencetak gambar-gambar dari internet, lalu mengajak anak mewarnai sambil mendengarkan cerita islami.

4. Aktivitas Sosial & Sosial Islami

Islam sangat mendorong umatnya untuk bersosialisasi dan berbuat baik kepada sesama. Allah berfirman:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”  (QS. Al Maaidah: 2)

Berkunjung ke Keluarga & Tetangga

Sahabat Umma bisa mengajak anak berkunjung ke rumah keluarga atau tetangga, dengan tetap menjaga adab islami:

- Mengajarkan anak cara salam, duduk, dan berbicara yang sopan  

- Mengajak anak membawa oleh-oleh kecil untuk tuan rumah  

- Mengajarkan anak untuk tidak mengganggu orang yang sedang sibuk  

Dengan begitu, anak belajar tentang silaturahim, adab bertamu, dan kepedulian sosial.

Membuat Proyek Sosial Kecil

Sahabat Umma juga bisa membuat proyek sosial kecil bersama anak, misalnya:

- Membuat paket makanan untuk fakir miskin atau anak yatim  

- Mengumpulkan pakaian layak pakai untuk disumbangkan  

- Membuat kartu ucapan untuk orang tua, guru, atau tetangga  

Proyek ini bisa dilakukan secara rutin selama liburan, misalnya seminggu sekali, agar anak terbiasa dengan kebiasaan baik.

5. Membaca Cerita Islami

Membaca adalah kegiatan yang sangat mendidik dan menyenangkan. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

 “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.”   (HR. Bukhari)

Membaca Buku Cerita Islami

Sahabat Umma bisa menyediakan buku-buku cerita islami yang sesuai usia anak, misalnya:

- Kisah nabi-nabi  

- Kisah sahabat dan tabiin  

- Kisah anak-anak shalih dalam sejarah islam  

Waktu membaca bisa disisipkan sebelum tidur atau saat waktu santai di siang hari.

Berkisah dengan Gaya Sendiri

Jika tidak punya banyak buku, sahabat Umma bisa berkisah dengan gaya sendiri, misalnya:

- Menceritakan kisah nabi dengan bahasa yang mudah dimengerti anak  

- Menambahkan pertanyaan-pertanyaan kecil untuk melatih pemahaman anak  

- Mengajak anak menebak akhir cerita atau membuat akhir cerita sendiri  

Dengan mendongeng, anak belajar imajinasi, bahasa, dan nilai-nilai agama secara menyenangkan.

Penutup: Liburan Sekolah yang Bermakna

Sahabat Umma yang dirahmati Allah, liburan sekolah bukan hanya tentang istirahat dari sekolah, tetapi juga kesempatan untuk memperbaiki dan memperkuat pendidikan anak di rumah. Dengan mengurangi ketergantungan pada gadget dan menggantinya dengan kegiatan islami yang bermakna, sahabat Umma bisa membentuk anak yang lebih shalih, beradab, dan dekat dengan Allah.

Semoga lima alternatif kegiatan islami di atas bisa menjadi inspirasi dan panduan bagi sahabat Umma selama liburan sekolah. Jangan lupa untuk selalu berdoa agar Allah mudahkan segala urusan, berikan kekuatan, dan jadikan anak-anak sebagai penyejuk hati dan penerang kubur kelak.

Jika artikel ini bermanfaat, silakan bagikan ke ibu-ibu lain yang sedang mencari cara agar liburan sekolah anak tetap islami dan produktif. Jangan lupa juga berbagi pengalaman sahabat Umma di kolom komentar: kegiatan islami apa yang paling berhasil dicoba di rumah selama liburan sekolah? Semoga Allah berkahi setiap usaha sahabat Umma dalam mendidik anak sesuai tuntunan Al Quran dan Sunnah. 


‹ Lebih lamaTerbaru ✓

Posting Komentar