Setiap ummahat tentu mendambakan menjadi hamba Allah yang dekat dengan-Nya, istri yang shalihah untuk suami, dan ibu yang menjadi teladan bagi anak-anaknya. Namun dalam keseharian, seorang ummahat sering kali disibukkan dengan berbagai urusan rumah tangga: mulai dari memasak, membersihkan rumah, mengurus anak-anak, hingga mendampingi suami. Aktivitas yang padat ini kadang membuat ummahat merasa sulit untuk melakukan ibadah yang banyak atau panjang seperti shalat malam yang lama atau membaca Al-Qur’an berlembar-lembar setiap hari.
Tetapi meskipun dalam keterbatasan, yakinlah Ummah bahwa Allah Maha Pemurah dan Maha Pengasih. Ada begitu banyak amalan ringan yang bisa dilakukan oleh seorang ummahat dalam kesehariannya. Amalan-amalan tersebut mungkin terlihat kecil, tetapi pahalanya besar di sisi Allah. Dengan niat yang ikhlas, rutinitas seorang ummahat pun bisa berubah menjadi ibadah. Ngga percaya? Yuk kita bahas apa saja sih amalan ringan dengan pahala besar yang dapat dilakukan oleh para ummahat, baik di tengah kesibukan rumah tangga maupun di waktu-waktu khusus.
Amalan Ringan dengan Pahala Besar untuk Para Ummahat
Niat yang Ikhlas dalam Setiap Aktivitas
Amalan yang paling mendasar adalah memperbaiki niat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Bagi seorang ummahat, memasak, mencuci, merapikan rumah, bahkan menidurkan anak bisa bernilai ibadah jika diniatkan untuk mencari ridha Allah. Misalnya, memasak diniatkan untuk memberikan makanan halal dan bergizi bagi keluarga agar mereka kuat beribadah. Mencuci baju diniatkan untuk menjaga kebersihan yang merupakan bagian dari iman. Dengan meluruskan niat, seluruh aktivitas sehari-hari akan bernilai pahala.
Dzikir Ringan di Lidah, Berat di Timbangan Amal
Dzikir adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan karena bisa dilakukan kapan saja, bahkan sambil bekerja. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Ada dua kalimat yang ringan di lidah, berat dalam timbangan amal, dan dicintai oleh Allah Yang Maha Pengasih: Subhanallahi wa bihamdihi, Subhanallahil ‘Azim." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ummahat bisa membiasakan dzikir sambil menyusui anak, saat mencuci piring, atau ketika menunggu masakan matang. Dzikir yang paling utama antara lain:
Subhanallah (Maha Suci Allah)
Alhamdulillah (Segala Puji bagi Allah)
Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
Laa ilaaha illallah (Tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah)
Rasulullah mengajarkan dzikir pagi dan petang, serta dzikir setelah shalat fardhu. Semua ini bisa dilakukan oleh ummahat dengan mudah tanpa mengganggu aktivitas rumah tangga.
Membaca Al-Qur’an Walau Hanya Satu Ayat
Membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang besar pahalanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Barang siapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidak mengatakan ‘Alif Lam Mim’ itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf." (HR. Tirmidzi)
Ummahat tidak perlu menunggu waktu luang yang panjang untuk membaca Al-Qur’an. Membaca satu halaman setelah shalat, atau satu ayat sebelum tidur, sudah menjadi amal yang sangat bernilai. Bahkan jika ummahat membacanya sambil mengajarkan kepada anak, maka pahala akan berlipat ganda: pahala membaca sekaligus pahala mengajarkan.
Senyum dan Perkataan yang Baik
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah." (HR. Tirmidzi)
Senyum seorang ummahat kepada suami, anak, atau sesama muslimah adalah sedekah. Begitu pula perkataan yang baik, doa, atau ucapan penyemangat. Bahkan saat seorang ummahat menahan diri untuk tidak berkata kasar kepada anak atau suami ketika sedang marah, itu juga bernilai ibadah.
Memberi Makan Keluarga
Memberi makan keluarga adalah amalan ringan tetapi berpahala besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Satu dinar yang engkau nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang engkau nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang engkau sedekahkan kepada orang miskin, dan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu; yang paling besar pahalanya adalah yang engkau nafkahkan untuk keluargamu." (HR. Muslim)
Ketika seorang ummahat memasak dan menyajikan makanan untuk keluarga dengan niat ibadah, maka setiap sendok yang masuk ke mulut anak dan suami menjadi pahala baginya.
Membantu Suami dengan Ikhlas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Apabila seorang wanita menjaga shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki." (HR. Ahmad)
Ketaatan dan pelayanan seorang ummahat kepada suami adalah amalan yang besar pahalanya. Membantu suami dengan ikhlas, mendukungnya dalam kebaikan, serta mendoakan suami termasuk amal ringan yang bisa mengundang rahmat Allah.
Mendidik Anak dengan Kesabaran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Tidaklah seorang hamba yang diberi amanah oleh Allah untuk memimpin suatu rakyat, lalu ia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, kecuali Allah mengharamkan surga baginya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Anak adalah amanah dari Allah. Mendidik anak dengan sabar, mengajarkan adab, dan membimbingnya dalam ibadah adalah amal yang sangat besar. Bagi ummahat, setiap lelah dalam mengurus anak bisa bernilai pahala jika diniatkan untuk menjalankan amanah Allah.
Bersedekah Meski Kecil
Sedekah tidak harus berupa uang yang banyak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Jagalah dirimu dari api neraka walau dengan separuh buah kurma." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ummahat bisa bersedekah dengan makanan sederhana, pakaian layak pakai, atau bahkan dengan tenaga dan doa. Sedekah yang kecil tetapi ikhlas akan mendatangkan pahala besar di sisi Allah.
Menjaga Adab dan Akhlak
Islam sangat menekankan adab dan akhlak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya orang mukmin dengan akhlak yang baik akan mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat malam." (HR. Abu Dawud)
Bagi ummahat, menjaga tutur kata, menghormati orang tua, bersikap lemah lembut kepada anak, serta ramah kepada tetangga adalah amalan ringan yang besar pahalanya.
Doa untuk Keluarga
Doa seorang ibu untuk anaknya adalah doa yang mustajab. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Tiga doa yang mustajab dan tidak diragukan lagi: doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian, dan doa orang tua untuk anaknya." (HR. Tirmidzi)
Seorang ummahat bisa mendoakan kebaikan untuk anak-anak dan suaminya setiap hari. Doa adalah amalan ringan yang tidak membutuhkan tenaga, tetapi pahalanya dan dampaknya sangat besar.
Penutup
Menjadi ummahat adalah peran yang sangat mulia. Kesibukan rumah tangga bukanlah penghalang untuk meraih pahala. Justru di balik kesibukan itulah Allah menyediakan banyak pintu amal yang ringan namun berpahala besar. Dari meluruskan niat, berdzikir, membaca Al-Qur’an, hingga tersenyum kepada keluarga, semua bisa menjadi jalan menuju ridha Allah.
Setiap tetesan keringat, setiap lelah, dan setiap doa yang terucap akan bernilai ibadah jika dilakukan dengan ikhlas. Semoga para ummahat selalu diberi kekuatan untuk istiqamah dalam kebaikan, sehingga menjadi wanita penghuni surga yang diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
setiap aktivitas yang kita lakukan bisa bernilai ibadah jika diniatkan dengan ikhlas. Jangan remehkan amalan ringan, karena di sisi Allah pahalanya bisa sangat besar. Mari kita sama-sama berusaha menjadi ummahat yang istiqamah dalam kebaikan.
Jika Sahabat Umma merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagikan kepada sahabat muslimah lainnya agar semakin banyak yang termotivasi untuk beramal shalih. Jangan lupa ikuti terus Ruang Umma untuk mendapatkan inspirasi islami setiap hari.
Posting Komentar