Ganti Judul dan ALt sendiri

Tanggung Jawab Parenting Milik Siapa?

Tanggung jawab parenting

Tanggung jawab parenting ? Ya milik Umma! Wah bercanda. Bicara parenting milik siapa tentu akan banyak sekali versi jawabannya. Tapi disini Umma akan mencoba bicara dari sudut pandang Umma. Tanggung jawab parenting ya milik kita semua? Kok bisa, yuk kita bahas satu persatu!

Tanggung Jawab Parenting Dalam Islam

Dalam Islam tentu saja pengasuhan dan pendidikan anak atau dikenal dengan istilah parenting sudah jadi perhatian. Apalagi ganjaran bagi yang bisa mengasuh dan mendidik anaknya menjadi anak yang Sholeh akan berbuah surga. Anak adalah aset dan perlu mendapatkan perhatian yang khusus.

Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila seorang telah meninggal dunia, maka seluruh amalnya terputus kecuali tiga, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendo’akannya.” (HR. Muslim: 1631).

Jelasnya anak Sholih adalah aset keluarga yang perlu diperjuangkan. Hadeeh berat sekali ya.

Tanggung Jawab Parenting Milik Siapa?

Tanggung Jawab Parenting Milik Orang Tua

Ya secara khusus tentu saja tanggung jawab parenting tersebut ada pada orang tua di anak. Tidak hanya ibu saja tapi juga ayah. Sebagaimana Rasulullah bersabda

كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَاْلأَمِيْرُ رَاعٍ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ.

“Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kamu sekalian bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya. Seorang Amir (raja) adalah pemimpin, seorang suami pun pemimpin atas keluarganya, dan isteri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan diminta pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya.”[Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 893, 5188, 5200), Muslim (no. 1829), Ahmad (II/5, 54, 111) dari Ibnu ‘Umar radhi-yallaahu ‘anhuma. Lafazh ini milik al-Bukhari).

Jelaslah bahwa parenting atau pengasuhan dan pendidikan anak lebih luas. Jadi karena pendidikan anak milik orang tua dan akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat maka ayah dan ibu perlu mempersiapkan diri dalam mendidik anak.
Sebagaimana Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ (٦)

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (At Tahrim: 6).

Hendaklah suami istri berkerja sama dalam mendidik anak-anak mereka. Mendidik agar menjadi anak yang Sholih dan Sholehah. Karena kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Taala.

Tanggung jawab parenting sunnah
Ilustrasi anak-anak bermain

Tanggung Jawab Parenting Milik Keluarga

Nah,. menurut Umma juga bahwa pengasuhan dan pendidikan anak bukan saja  jawab orang tua tapi juga 2. Memiliki satu misi dalam mendidik anak-anak. Paman, Bibi, Kakek, Nenek, Sepupu dan keluarga besar tahu memposisikan diri dan memberikan contoh yang baik bagi anggota keluarga mereka terutama anak-anak.
Keluarga inti bisa menjadi pendidik yang baik agar anak-anak bisa mencontoh apa yang dilakukan. Sholat tepat waktu, memanggil dengan nama yang baik, berkata lemah lembut dan hal-hal lainnya yang bisa menjadikan anak-anak menjadi pribadi yang sholih dan sholihah.

Tanggung Jawab Parenting Milik Lingkungan

Parenting atau pendidikan anak juga merupakan tanggung jawab lingkungan. Baik lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal. Setiap kita perlu memperhatikan setiap gerak gerik kita karena akan ditiru oleh anak-anak. Jadi sebagai orang yang sudah dewasa. Perlu memposisikan diri saat bersikap di depan anal-anak.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

اَلرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang bergantung pada agama temannya. Maka hendaknya ia melihat dengan siapa dia berteman.” (Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 4833), at-Tirmidzi (no. 2378), Ahmad (II/303, 334) dan al-Hakim (IV/171), dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu)

Tanggung Jawab Parenting Milik Semua

Nah, inilah yang membuat Umma berpendapat bahwa parenting atau pengasuhan anak itu tanggung jawab semua orang. Terutama yang sudah dewasa. Bagaimanapun anak-anak tidak berada 24 jam di rumahnya. Bahkan mereka akan berinteraksi dengan keluarga, lingkungan dan orang banyak. Apalagi tujuan parenting tentu saja membantu tumbuh kembang anak secara optimal baik secara fisik, emosional, sosial dan intelektual sehingga mereka mampu menjadi pribadi yang mandiri.

Setiap kita perlu sekali memberikan perhatian kepada anak-anak, mengajarkan nilai-nilai yang baik, menyayangi mereka, disiplin dan hal-hal baik lainnya.

Jangan lupa selalu berdoa untuk anak dan keturunan kita agar bisa berkumpul di surganya Allah kelak bersama-sama.

Seperti do’a yang tercantum di dalam Al-Qur-an:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“…Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.” [Al-Furqaan/25 : 74]

Tujuan parenting adalah menjadikan anak menjadi pribadi yang optimal baik fisik, emosianal, sosial dan intelektual 

Penutup

Jadi sekian bahasan Umma tentang Tanggung Jawab Parenting Milik Siapa? Semoga bisa jadi bahan referensi tentang dunia parenting Sunnah. Selanjutnya sahabat Umma juga bisa baca tentang Dosa-Dosa Parenting agar makin mantap membersamai anak sesuai tuntunan Qur'an dan Sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.

Referensi https://almanhaj.or.id/1048-kewajiban-mendidik-anak.html

Posting Komentar