Ganti Judul dan ALt sendiri

Saat Pemikiran Childfree Melandamu Nak, Maka Bacalah Tulisan Ini

  

Pemikiran childfree dalam pandangan islam
Pemikiran Childfree Bukanlah Pemikiran Islam

Subhanallah saat pemikiran Childfree melandamu,  hidup bebas tanpa anak. Mungkinkah? Sejak viral lagi masalah pemikiran Childfree, saya sebagai seorang umma (ibu yang hingga 2023 masih dikarunia 4 anak yang masih kecil, entah tahun depan akan nambah..hihihi) tergerak juga untuk menulis hal ini.

Saat pemikiran childfree melanda mu nak, maka bertakwalah 

Mungkin saja pemikiran ini juga melanda keturunan saya nantinya. Kelak ketika mereka dalam lingkaran pesatnya pemikiran-pemikiran barat yang mempengaruhi pola pikir mereka yang masih labil. Semoga tulisan ini menjadi perantara mereka mendapatkan hidayah dari Allah tentang pemikiran yang Haq (pemikiran yang bersumber kepada Qur'an dan Sunnah).

Ketahuilah wahai anak-anak keturunanku, bahwa dunia ini bukanlah tempat bersenang-senang. Disini hanya tempat persinggahan untuk kita mencari bekal hidup kekal nanti di akhirat. Inilah keimanan kita. Bahwa perjalanan kematian adalah nasihat terbesar bahwa kita meyakini akan adanya kehidupan setelah kematian.

Childfree Bukan Pemikiran Islam

Perlu engkau ketahui nak, bahwa Childfree bukanlah pemikiran Islam. Dia adalah pemikiran manusia yang hanya berdasarkan akal semata tanpa menyandarkan pemikiran tersebut dengan ajaran agama Islam.

Sementara sebagai muslim, sumber rujukan kita dalam beramal di dunia ini adalah Qur'an dan As Sunnah.

Bukankah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam menyuruh umatnya untuk memperbanyak keturunan. Bahkan Rasulullah berbangga dengan hal ini?

تَزَوَّجُوا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّيْ مُكَاشِرٌ بِكُمُ الأُمَمَ

“Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” [Shahih Riwayat Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim dari jalan Ma’qil bin Yasar]

Wahai anak keturunanku, jika engkau berpihak pada membebaskan diri dari anak karena permasalahan ekonomi, takut dengan beratnya tanggung jawab, takut penuaan dini, takut karena menganggu hidupmu atau alasan lainnya. Ketahuilah itu semua hanya alasan dunia fana..
Bukankah kehidupan kita tidak akan abadi, lambat laun kita akan menua lalu menuju kematian?

Lalu semua urusan kita berakhir sampai disana? Demi Allah masih panjang perjalanan kita. Kami saja saat ini berjuang mempertanggungjawabkan amalan kami di dunia. Sembari menunggu doa-doa dari anak keturunan kami yang sholeh dan sholehah. Ini bukan fana, tapi ini bagian dari keimanan kita.

Jika saja kami juga memilih Childfree lalu hidup bersenang-senang menikmati indahnya dunia yang fana. Tentu saja kami tidak mendapatkan kesempatan untuk lebih tenang di alam kubur ini.

Alhamdulillah kami bersyukur sebagaimana Allah menjanjikan pahala yang tidak terputus saat kematian datang.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR.Muslim, no.1631)

Jika kami juga memilih Childfree saat itu, tentu kami tidak akan punya kebaikan lagi. sampai detik ini. Semua kebaikan terputus

Tidak ada lagi yang mendoakan kami sampai hari kiamat itu datang. Sungguh menyedihkan nasib kami sebagai nenek moyang kalian.

Mungkin saja tekhnologi yang sedang kalian hadapi jauh lebih canggih dari kami dan sedikit banyaknya berpengaruh pada gaya hidup kalian. Tapi sungguh jangan sampai dengan keimanan kalian.

Sampai kapanpun gaya hidup yang kita jalani tidak akan pernah berubah. Kita muslim dan sumber utama kita tetap Qur'an dan Sunnah sampai kapanpun.

Perkuat iman kalian, perbanyak baca Alquran, perbanyak berkumpul dengan orang-orang shaleh dan menjauhlah dari kehidupan yang tidak bermanfaat untuk akhiratmu.

Jika saja pemikiran memilih untuk childfree kembali melanda mu nak. Maka kembalikan pada fitrahmu sebagai hamba Allah. Kita hidup bukan di dunia, hidup abadi kita kelak di akhirat.

Semoga kalian semua senantiasa dalam perlindungan Allah pada zaman kapanpun dalam pengaruh pemikiran-pemikiran yang tidak sejalan dengan agama kita. Tetap berpegang teguhlah pada keimanan kita dan senantiasa berdoa agar Allah tetapkan hati kita.


Tulisan ini hanyalah rekam jejak mengenai pendapat pribadi terkait Childfree. Pemikiran yang sungguh menyedihkan.

Depok, 19 Februari 2023

11 komentar

  1. Anakku juga sempat ga mau punya anak. Aku cuma berusaha ksih teladan aja agar tetap hepi saat mengurus anak dan mengingatkannya untuk ga buru2 mengambil keputusan besar di usia muda

    BalasHapus
  2. Sedih ya kalau ada yang memiliki pemikiran ini. Padahal tentu orang tua sudah mendidik anak sebaik-baiknya. Kalau pun ada salah asuh seharusnya diri pribadi mengerti kalau menjadi orang tua memang tidak mudah.

    Childfree ini membuatku merasa bahwa mungkin ada trauma yang harus disembuhkan ya. Ketakutan yang besar sehingga memilih tidak mau punya anak.

    BalasHapus
  3. Entah kenapa Gitasav ini kok influenza bgt dahhh.
    Bahkan doi bales komen aja dah bikin heboh jumeboh sejagat digital.

    Semoga anak keturunan kita selalu dijaga dan diberi hidayah oleh Allah 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba Juwita nggak sebut nama si G tapi kita yang baca artikelnya auto ke arah si G ya Kak wkwkwkwk.

      Hapus
  4. Sebenarnya soal childfree ini bukan hal baru di dunia, tetapi di Indonesia semenjak apa-apa mulai viral jadi pemikiran childfree turut jadi pembahasan. Saya pribadi bukan termasuk yang kontra dengan pilihan ini, asalkan ada alasan yang masuk akal (misal karena kesehatan orangtua) atau memang Allah takdirkan untuk hidup tanpa anak (Waallahualam).

    Namun, kalau Allah sudah takdirkan pasangan memiliki tubuh yang sehat, kehidupan yang layak, serta kemampuan untuk menjadi orangtua yang baik tetapi si pasangan tetap kekeuh childfree ini yang jadi masalah. Terlebih keinginan mereka digiring ke ranah publik dan memaksa pengakuan dari orang lain apalagi menjelekkan orang lain.

    Semoga kita dijauhi dari sifat-sifat nggak masuk akal seperti itu dan menjadi insan yang baik sesuai ajaran agama ya Mba. Aamiin.

    BalasHapus
  5. Saat isu childfree ramai langsung ingat sama kakak kandungku yang sampai kini (50 tahun) belum dikaruniai keturunan, padahal sudah ikhtiar segala cara, kalau Allah belum atau tidak berkehendak kita hamba bisa apa
    Maka kalau harusnya bisa punya anak kenapa justru pilih ga punya yaa hiks

    BalasHapus
  6. Childfree itu sudah booming lama di negara luar, di kita memang belakangan ini saja. Saya pribadi termasuk orang yang menginginkan anak, bayanginnya aja udah lucu dan menyenangkan. Namun saya juga tidak kontra dengan orang-orang yang melakukan childfree. Kembali lagi ke setiap orangnya, itu hak mereka, bisa jadi memang mereka memiliki alasan pribadi, seperti alasan kesehatan, ekonomi, atau hal lainnya. Mungkin akan lebih baik lagi ketika keputusan pribadi tersebut tidak dibawa ke ranah publik apalagi notabenenya negara kita banyak netizennya yang reaktif terhadap sesuatu, akhirnya meledak dengan pendapat masing-masing yang merasa benar. Semoga yang menginginkan anak segera diberikan momongan yang sholeh dan sholehah, bagi yang memutuskan childfree silakan juga selama alasannya logis dan dipertimbangkan dari berbagai sisi.

    BalasHapus
  7. Kalau saya pribadi landasan agama dalam bekehidupan itu sudah sangat cukup dan esensial, termasuk soal anak ini. Yah, meskipun samapi sekarang belum dikaruniai anak

    BalasHapus
  8. Padahal anak itu hak prerogatif Allah kalau di dalam ajaran Islam. Mereka boleh tidak menghendaki anak, tapi semua keputusan ada di tangan Allah. Kecuali nih alasannya karena medis atau suatu hal udzur syar'i.
    Kalau alasannya takut rezekinya ngga cukup karena ada anak menurutku sama aja dengan menghina Allah. Lha wong semesta alam ini yang menciptakan Allah, cuma ngasi rezeki buat anak mah kecilll buat Allah.

    BalasHapus
  9. Isu childfree ini mengusik fitrah kehidupan yang sudah ditakdirkan Allah. Beda dengan takdir Allah yang belum mengaruniakan buat hati pada suatu pasangan yang sudah berusaha.

    Semoga anak keturunan kita dalam lindungan Allah untuk tetap hidup sesuai landasan agama Islam

    BalasHapus
  10. Semoga anak cucu kita dijauhkan dari pemikiran childfree ini ya. Padahal salah satu cara memperoleh amal kebaikan sebagai bekal kehidupan selanjutnya adalah mendidik dan membesarkan anak yang sholeh, sholehah ya. Anak-anak adalah salah satu sumber kebahagiaan yang ALLAH karuniakan untuk kita.

    BalasHapus