Ganti Judul dan ALt sendiri

Mengenal Dosa-Dosa Pengasuhan Orang Tua Pada Anak

 Orang tua durhaka pada anak


Dosa-dosa pengasuhan sering terjadi pada orang tua yang salah mendidik anak kemudian cara tersebut juga secara tidak sadar turun temurun dilakukan. Akibatnya ada batas antara masa lalu orang tua dan masa depan anak.

Mata rantai dosa-dosa pengasuhan ini sejatinya harus segera kita putus agar masa depan anak tidak selalu dalam bayang-bayang masa lalu orang tua. Sungguh ini adalah hal penting kita sadari dan mintalah kemudahan dari Allah untuk memutus mata rantai ini serta memohon ampunan kepada Allah.

Inilah dosa pengasuhan yang harus segera orang tua putus agar tidak menjadi dosa jariyah turun temurun.

1. Dosa Pengasuhan: Banyak Orang Tua Melakukan Kebiasaan yang Berulang-ulang

Orangtua yang bisa memberikan teladan yang baik untuk anaknya maka akan memberikan amal jariyah baginya. Sebaliknya orangtua yang hanya memperlakukan anaknya dengan teriakan, cubitan dan perlakuan lain akan jadi dosa jariyah.

Banyak diantara kita tidak menyadari apa yang kita lakukan kepada anak kita adalah kebiasaan yang dilakukan orang tua padanya.

Jika kita sebagai orang tua sadar dengan kesalahan tersebut maka segera putus mata rantai tersebut.  Bersungguh-sungguh membenahi diri dan mengasuh anak-anaknya dengan cinta dan dengan apa yang Allah ridhai.

2. Banyak Orang Tua Menelantarkan Anaknya

Bahkan saat ini banyak sekali para ayah yang tidak peduli dengan anak-anak.

Ibnu Qayyim dalam kitabnya Tarbiyatul Awlad mengatakan anak yatim itu bukanlah anak yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya sehingga dia menjadi miskin. Akan tetapi anak yatim yang sebenarnya adalah seorang anak yang menemukan  ibunya yang kurang mendidiknya dan menemukan ayah yang sibuk dengan pekerjaannya.

Perlu orang tua ketahui kewajiban dan pendidikan sejatinya adalah tanggung jawab orang tua.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membebankan tanggung jawab pendidikan anak ini secara penuh kepada kedua orang tua. 

Bahwasanya dari Ibnu radhiallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawabannya dan demikian juga seorang pria adalah seorang pemimpin bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari: 2278).

Apa yang akan kita jawab besok kepada Allah taala saat bertanya saat anak-anakmu masih kecil adakah kau urus atau terlantarkan?

Iman Ibnul Qayyim menasehatkan barang siapa yang tidak mengajarkan hal-hal yang tidak bermanfaat kepada anaknya dan membiarkannya begitu saja berarti dia telah mendurhakai anaknya.

Menelantarkan pendidikan anak-anak kita di waktu kecil ini merupakan dosa yang orang tua lakukan kepada anak-anak.

3. Dosa Pengasuhan Orang Tua Suka Membully Anak Mereka

Banyak dari kita tidak menyadari kata-kata yang keluar dari mulut kita mencela, membanding-bandingkan, mengejek, merendahkan anak kita.

Kalau anak-anak kita nanti juga melakukan itu kepada cucunya. Maka hati-hati sebelum diucapkan. Amal jariyah atau dosa jariyah.

Kalau kita mengajarkan kalimat thayibah dan anak-anak kita juga mengikutinya maka akan jadi pahala jariyah. Sebaliknya jika kita membully anak-anak kita, maka nanti cucu-cucu kita juga akan dibully anak kita dan akan menjadi dosa jariyah.

Yuk kita sama-sama memaafkan kesalahan-kesalahan orang-orang tua kita. Minta kekuatan dari Allah. Terapi dalam Islam paling ampuh adalah memaafkan. Allah berikan kemudahan dan ingat kebaikan-kebaikan orang tua kita

4. Terlalu Banyak Menuntut Padahal Mereka Belum Mampu Mengerjakannya

Banyak dari kita menuntut anak kita melakukan sesuatu yang dia belum mampu. Kita boleh ajari anak disipilin tapi kita coba pikirkan mereka sudah mampu atau belum Jangan sampai kita menzalimi anak kita. Subhanallah PR dari kita sebagai orang tua.

Itulah beberapa dosa-dosa pengasuhan yang sering tidak kita sadari, kita lakukan pada anak-anak kita. Maka yang perlu  dilakukan adalah banyak-banyak meminta ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah kita lakukan pada anak-anak. Semoga Allah menshalih-shalihahkan anak-anak kita  dan memudahkan kita untuk terus memberikan yang terbaik untuk masa depan anak-anak.

Tulisan ini merupakan rangkuman dari kajian  Ustazah Imraatul Azizah, Inspirator , Alumnus Daar El Hadits Yaman. Pimpinan Sekolah Alam Tahfidzh Unggulan (SATU).

Masya Allah ya bagaimana kita sebagai orang tua perlu bekerja keras agar mata rantai ini bisa terputus pada kita dan tidak turun temurun lagi. Bagaimana menurutmu masih adakah dosa-dosa pengasuhan lain yang perlu diputus orang tua? Tulis ya di kolom komentar. Terima kasih. 

22 komentar

  1. Menjadi ortu emang nggak mudah, apalagi ortu di zaman sekarang, nggak heran banyak yang memilih jadi childfree.
    Apapun itu, bagi saya semua ortu yang bertanggung jawab ke anaknya itu luar biasa. Terlepas dari dosa mereka melakukan kesalahan kepada anak, karena meski ortu sering dijulukin malaikat, tapi ortu sejatinya manusia biasa juga

    BalasHapus
  2. Meras dicubit akutuuu..makasih remindernya, Mba
    Memang ya PR bagi orang tua , bekerja keras agar mata rantai dari dosa-dosa pengasuhan ini bisa terputus pada kita dan tidak turun temurun lagi.

    BalasHapus
  3. Melakukan kesalahan berulang... Hiks, bener banget mbak. Seringkali kita bertekad untuk gak marah-marah eh ternyata masih aja dilakukan. Habis itu nyesal.

    BalasHapus
  4. Ngga disadari ortu pun pernah bully anak yaa mbaa, astaghfirullaah.. aku jadi berkaca, jangan sampeeee anakku merasa sakit hati dengan perlakuanku ketika mendidik mereka. bener2 harus berhati2 bangett

    BalasHapus
  5. PR banget ya jadi orang tua, maka dari itu butuh persiapan matang dan mental yang dewasa sebelum memutuskan menikah dan memutuskan mempunyai anak. Karena sekali kita salah mendidik anak, kita gak bisa membalik atau memperbaiki apa yang salah.

    BalasHapus
  6. Saya termasuk keras mendidik anak, mungkin karena pengaruh ayahnya yang diktator,
    Saya berpikir, daripada dimarahi ayahnya, saya yang sakit hati nanti. Syukur anak-anak saya udah mandiri.

    BalasHapus
  7. Kadang secara tidak langsung kita melakukan ke anak seperti dulu kita di perlakukan orangtua, yg mana kita tdk sadar bahwa itu salah... semoga kita bisa menjadi orangtua yang baik dan teladan anak2 kita, bisa memutus rantai pengasuhan yang kurang tepat

    BalasHapus
  8. Ya Allah mbak, makasih sudah menyentil dengan tulisan ini. Rasanya banyak dosa saya pada anak. Maunya jadi ibu ideal yang baik, tetapi apalah daya masih jauh dari itu. Semoga secara bertahap bisa memperbaiki diri. Aamiin.

    BalasHapus
  9. Aku suka sedih loh kalau ada Mama yang marah-marahin anak di tempat umum. Padahal menurutku kesalahan khas anak-anak. Kan bisa bilangnya baik-baik dng suara rendah. Sampai semua orang nengok...hiks..

    BalasHapus
  10. wih ngeri kali judulnya Mbak, dosa-dosa pengasuhan. Maka sepantasnya kita berlindung pada Allah untuk dijauhkan dari segala perbuatan dosa ini. sebab anak kita juga hidup di sesuai zamannya, tentu akan berbeda dengan kita kecil oleh karena itu kita seharusnya memang terus belajar menjadi orang tua yang sholeh.

    BalasHapus
  11. Huhuhu, Serasa kena sentil saya Mbak baca ini. Rasanya masih ada saja dosa yang saya lakukan ke anak-anak. Semoga kita, terutama saya, bisa terus belajar memperbaiki diri dan menghindari dosa-dosa di atas.

    BalasHapus
  12. Beberapa poin bahkan relate banget dengan pola pengasuhan orangtua, tapi untungnya sekarang berkat kemudahan mengakses banyak informasi, orangtua banyak belajar bagaimana menerapkan pola pengasuhan yang tepat. Bagi saya, proses menjadi orangtua adalah pembelajaran sepanjang masa yang tidak akan pernah usai.

    BalasHapus
  13. Serasa berkaca saat membaca artikel ini.
    Mana yang aku lakukan terhadap anak-anakku?
    Seringkali mereka mengingatkanku. Justru anak-anak lah yang senantiasa mengingatkanku ketika aku salah dalam berucap.

    Subhanallahu~
    Semoga Allah ampuni orangtua dimanapun berada yang mungkin khilaf dan alpha dalam mendidik ananda.

    BalasHapus
  14. Ya Allah, iya
    Kadang tanpa sengaja melakukan dosa dosa ini saat mengasuh anak anak
    Harus banyak introspeksi ya

    BalasHapus
  15. Duh berasa sedih soalnya sadar diri banyak dosa ama anak. Secara nggak sadar pernah melakukan dosa-dosa yang disebutkan di atas. Mudah-mudahan saya bisa lebih baik lagi dalam mendidik anak

    BalasHapus
  16. Thank you remindernya mba. Memang kadang suka kebablasan membandingkan dengan yang lain, tapi Alhamdulillah masih diingatkan dengan banyak kejadian.

    BalasHapus
  17. saya kayaknya yang masih sering itu memarahi anak duh itu kadang saya sampai tantrum huhu. benar-benar harus mengendalikan emosi kalau berhadapan dengan anak ini

    BalasHapus
  18. Astaghfirullah ya ternyata orangtua bisa berdosa ke anak. Semoga diriku dan suamiku bisa jadi orangtua yang sholeh untuk anak anak kami. Aamiin.

    BalasHapus
  19. Masyallah mba bacanya jadi nambah lagi ilmu parenting saya mba, semoga kita dapat menghindari hal hal di atas dalam proses membesarkan anak

    BalasHapus
  20. Dulu mungkin ilmu parenting belum ada, sehingga orangtua mendidik anak berdasar naluri. Namun bersyukur sekarang sudah ada ilmu parenting sehingga bisa mendidik anak sesuai kepribadian mereka

    BalasHapus
  21. dosa-dosa pengasuhan orang tua kepada anak ini tidak semua orang tua tahu lho mbak, terkadang mereka melakukan yang menurut mereka benar saja ya

    BalasHapus
  22. masyaAllah terimakasih umma sudah memebrikan ulasan dan membagikan ilmunya lagi, saya yang baru punya bayi jadi belajar juga

    BalasHapus