Ganti Judul dan ALt sendiri

Curhat Dong Umma: Anakku Anak Hutang dan LKC Dompet Dhuafa

LKC Dompet Dhuafa

Ah.. Umma saja terharu dengar cerita dari salah satu Ummahat yang memiliki cerita tentang kelahiran anaknya dan LKC Dompet Dhuafa. Apa hubungannya LKC Dompet Dhuafa dan kelahiran seorang anak? Terus apa kaitannya dengan anak hutang? Penasaran? Yuk baca sampai habis ya Edisi Curhatan kali ini!

Hamil, Tak Punya Biaya, Lahiran dan Anak Hutang

Morat marit ekonomi keluarga membuatnya pasrah pada keadaan. Begitulah yang Umma simpulkan dari cerita panjang lebar Ummahat ini pada Umma. (Jadi ingat Umma yang juga memiliki banyak anak). Qodarullah pada kehamilan kali ini mereka tak memiliki tabungan, suami tak kunjung memiliki kerjaan tanbahan, anak sekolah dan cicilan lain yang mesti dibayar..Ah...tak bisa lagi dibayangkan betapa kacaunya pikiran bumil saat akan melahirkan.
Apalagi hidup hanya pas-pasan tanpa tabungan. Anak-anak sedang masa pertumbuhan sedang doyan jajan dan makan. Tapi dengan jiwa yang berkecamuk dirinya tetap berusaha berbaik sangka dengan ujian ini. Mencoba ikhtiar disaat kelahiran sudah makin dekat. Dia coba tanya sana sini, dimana tempat pengajuan biaya lahiran bagi orang kurang mampu. Sampai akhirnya ada salah seorang temannya merekomendasikan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa.
Alhamdulillah akhirnya dengan segala ikhtiar yang dilakukan dan melengkapi syarat, proses pengajuan di LKC bermula. Tapi tentu tak ada yang instan, semua harus melalui prosedur. Meskipun berharap bisa secepatnya ada jawabannya tapi tak semudah itu. Sementara lahiran sudah semakin dekat dan kabar pengajuan belum ada hilalnya. Cerita si Ummahat.
Fokus lahiran dan berharap ada jalan itu saja. Tak memikirkan hal lain. Wah mungkin pada nanya mana suaminya ya. Kok si Ummahat galau sendiri. Ups baca lagi ceritanya ya. Alhamdulillah akhirnya si bayi lahir tanpa uang satu sen pun ditangan maupun rekening. Pasrah dan terus istighfar. Mencoba minta keringanan dari bidan akhirnya disetujui. Sudah pinjam sana sini tak ada yang punya. Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang dan kita sudah diperbolehkan pulang. Tiba-tiba abinya bawa uang dan melunasi hutang tersebut. Alhamdulillah ada orang baik yang meminjamkan uang meskipun akhirnya.
Tapi ada hal baik lainnya yang beliau tinggal setelah meminjamkan uang. "Anak hutang", setiap bertemu selalu bilang ke bayi anak hutang. Nyaris tak pernah henti. Sungguh Umma saja yang dengar itu pasti akan hancur hatinya. Apalagi ibunya sendiri. (Yah meskipun tentunya banyak ya typikal orang meminjamkan hutang, semoga tidak mengurangi pahalanya meminjamkan hutang).
Tak pentinglah memperdebatkan siapa yang melabeli anaknya, anak hutang. Terpenting adalah ambil hikmah untuk senantiasa menjaga lisan, memikirkan apakah ucapan kita tersebut akan menyakiti orang lain. Pantaskah seorang bayi mungil yang lahir sudah dilabeli senang sesuatu yang tidak pernah dia lakukan? Pantaskah seorang bayi suci tanpa dosa kemudian harus diberi beban hutang?

Mungkinkah anak baru lahir bisa memberikan hutang pada orang tuanya. Anak tanpa dosa seperti ini kemudian membebani orang tua nya. Sungguh dangkal pemikiran kita jika seperti itu.

Ummahat itu bercerita sambil menangis, Umma katakan yakinlah bahwa "Rezeki anak sudah dicatat sebelum dirinya lahir, bahkan seluruh takdir kita di dunia sudah tercatat 50.000 tahun lalu, apa yang perlu kita khawatirkan?' ujar Umma saat itu padanya.

Bulan berganti bulan, hutang tak kunjung dibayar. Setiap hari setiap malam dan diwaktu-waktu mustajab ummahat tersebut selalu berdoa agar cap "anak hutang" pada bayinya segera hilang. Sampai datanglah kabar bahagia dari LKC Dompet Dhuafa disaat dirinya sudah tak lagi berharap banyak karena mungkin pengajuannya tak sesuai kriteria. "Bu mohon maaf kami masih menunggu biaya rincian persalinan dari ibu, sehingga prosesnya masih pending dan belum kami kabari". Begitulah kabar yang diterima katanya.
Masya Allah, jadi selama ini hanya karena miskomunikasi saja. Ternyata LKC Dompet Dhuafa masih bekerja disaat dirinya (Ummahat) tadi sudah menutup celah harapan. Ya, saat itu dirinya bingung karena bidan tidak pernah mendapatkan permintaan rincian biaya seperti yang diminta. Lalu karena terlalu ribet akhirnya Ummahat tersebut tidak mengurus dan berharap bisa menyicil hutang tanpa bantuan. Tetapi Allah berkehendak lain, LKC masih berkerja dan sangat profesional. Kabar bahagia datang setelah semua prosedur lengkap dan akhirnya di usia si bayi 4 bulan akhirnya melepas status anak hutang.

"Umma, benar kata Umma, bahwa rezeki anak-anak bukan bergantung pada orang tuanya tapi pada takdir mereka dan bisa lewat siapa saja, sekarang bayi saya tidak jadi bayi hutang lagi Umma". pesan yang Umma baca saat itu. Ya Allah sungguh engkau sebaik-baik pembuat rencana.
Awalnya Umma juga nggak tahu apa sih LKC Dompet Dhuafa ini? Lembaga apa sih? Sampai akhirnya Umma browsing.

Mengenal Sekilas LKC Dompet Dhuafa


Dari laman websitenya Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) adalah sebuah lembaga non-profit yang merupakan bagian dari jaringan Dompet Dhuafa, fokus pada pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa (orang yang kurang mampu) secara menyeluruh. LKC didanai melalui pengelolaan dana sosial masyarakat, seperti Zakat, Infaq, Waqaf, dan juga melalui sumbangan sosial dari perusahaan.

LKC sendiri didirikan pada tahun 2001 dengan tujuan memberikan harapan bagi tersedianya fasilitas kesehatan yang sulit dijangkau melalui konsep pelayanan kesehatan gratis. Saat ini, LKC Dompet Dhuafa memiliki cabang di 12 provinsi di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. (Masya Allah, semoga Allah mudahkan untuk bisa menyasar seluruh Indonesia).


LKC bergerak dalam TIGA PILAR UTAMA, yaitu:

1. Pilar Pelayanan

LKC berupaya untuk mencapai universal health coverage dengan memudahkan akses layanan kesehatan di berbagai wilayah, termasuk wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal di Indonesia.

2. Pilar Pembelaan

LKC berfokus pada pembuatan kebijakan dan melibatkan berbagai pihak untuk memastikan akses layanan kesehatan bagi masyarakat dhuafa. LKC melakukan kerja sama dengan jejaring klinik dan rumah sakit serta melakukan advokasi untuk mendapatkan jaminan kesehatan bagi masyarakat dhuafa.

3. Pilar Pemberdayaan

LKC Dompet Dhuafa mengembangkan program kesehatan berbasis masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat secara kolektif maupun individual dalam mengatasi masalah kesehatan di lingkungan sekitar mereka.

LKC berkomitmen untuk mewujudkan pelayanan, pembelaan, dan pemberdayaan yang berkualitas dan berkesinambungan, serta berdampak pada kemandirian masyarakat secara berkelanjutan. LKC bekerja sama dengan berbagai pihak menggunakan model pentahelix dalam upaya terus meningkatkan kualitas kesehatan seluruh masyarakat di Indonesia, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

Visi :

Menjadi institusi yang mampu mengembangkan program pelayanan kesehatan secara professional bagi dhuafa di Indonesia.

Misi :

- Mengembangkan sistem pelayanan Kesehatan yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
- Mengembangkan kemitraan dengan sesama jejaring Dompet Dhuafa (DD) dan di luar jejaring DD, baik Nasional maupun Internasional.
- Mengembangkan metode pemberdayaan yang berbasis komunitas Kesehatan dan menganut pendekatan promotif-kuratif secara holistik.

Dalam upaya memberikan fasilitas kesehatan kepada mereka yang membutuhkan, terutama bagi kaum Mustahik dan Dhuafa, LKC telah tersebar di 12 Provinsi di Indonesia. Keberadaan LKC tersebut menjadi titik penting dalam memberikan akses kesehatan yang lebih baik dan mendukung kesejahteraan masyarakat di wilayah-wilayah tersebut.

Wah, membaca ini jadi makin paham bahwa pantas saja si Ummahat akhirnya mendapatkan kabar bahagia dari LKC Dompet Dhuafa. Karena ini merupakan pilar mereka yang melayani, membela dan memberdayakan. Masya Allah, semoga Allah muliakan semua yang berada dibawah naungan LKC Dompet Dhuafa dan juga seluruh donatur yang banyak membantu masyarakat dhuafa agar tidak terlilit dengan hutang dari segi kesehatan.

"Umma, Akhirnya Anakku Bukan Anak Hutang", Terima Kasih LKC Dompet Dhuafa

Sejumlah uang untuk mengganti uang biaya persalinan dari LKC Dompet Dhuafa 

Masya Allah pagi-pagi, Umma dapat kabar dari Ummahat 'Umma Alhamdulillah akhirnya anakku bukan lagi anak hutang. LKC tadi pagi transfer uang buat biaya persalinan dedek bayi. Masya Allah Alhamdulillah Umma. Saya terharu. Bolehkah saya minta bantuan Umma menuliskan ini di Blog Umma?" pesan dari Ummahat tersebut ke Umma.

Jujur Umma langsung meneteskan air mata, karena tahu banget bagaimana cerita dari awal perjuangan mereka mencari uang untuk biaya persalinan. Sampai akhirnya mereka pasrah pada keadaan dan berusaha menabung agar bisa melunasi hutang. Masya Allah, Allah berikan jalan keluar di waktu yang tepat menurut Allah.

Umma langsung membalas, "Apakah boleh dengan pihak LKC Dompet Dhuafa? Sudah izinkah?"

"Alhamdulillah sudah Umma!". Sampai akhirnya mengalirlah kisah manis yang akan mereka kenang sampai nanti. Kisah 4 bulan anaknya yang dijuluki anak hutang. Alhamdulillah berkat LKC Dompet Dhuafa kini dedek bayi tak akan dilabeli "anak hutang". Dirinya yang awalnya berpikir tidak akan ada respon ternyata mendapatkan respon yang luar biasa. Meskipun sudah berbulan-bulan. Ternyata LKC terus bekerja untuk membantu orang yang membutuhkan, tanpa melihat apapun.

Banyak hal yang LKC lakukan disorot media, tapi ternyata banyak juga kisah-kisah lainnya yang tak tersorot media. Termasuk kisah receh Ummahat ini. Masya Allah, terima kasih LKC Dompet Dhuafa.

Satu hal yang lagi yang ingin Ummahat itu sampaikan semoga kelak, ini jadi cerita tersendiri bagi si bayi dan bersemangat untuk menebar kebaikan. Jika dulu dia harus dibantu oleh LKC Dompet Dhuafa, semoga kelak ketika dewasa Allah mampukan dirinya menjadi membantu LKC Dompet Dhuafa. Istilah dalam dunia sosial " Dulu Mustahik Sekarang Muzakki, Dulu Penerima, Sekarang Pemberi). Aamiin Allhumma Amin.

Umma doakan agar Ummahat dan keluarga nya segera Allah keluarkan dari masalah ekonomi keluarga ini, dari jeratan hutang yang membuat hidupku mereka tidak tenang. Senantiasa lantunkan Doa terbebas dari hutang, Insya Allah segera Allah lunaskan. Iringi dengan perbanyak ikhtiar dan istighfar.

وَعَنْ أَنَسٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَقُوْلُ : اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ ، وَالكَسَلِ ، وَالجُبْنِ ، والهَرَمِ ، والبُخْلِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ
وَفِي رِوَايَةٍ : وَضَلَعِ الدَّيْنِ ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ALLOHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL ‘AJZI, WAL KASALI, WAL JUBNI, WAL HAROMI, WAL BUKHLI, WA A’UDZU BIKA MIN ‘ADZABIL QOBRI, WA A’UDZU BIKA MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT (artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, sifat malas, sifat pengecut, kepikunan, kekikiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian).”

Dalam riwayat lain disebutkan, “DHOLA’ID DAIN WA GHALABATIR RIJAAL (Lilitan utang dan laki-laki yang menindas).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6367 dan Muslim, no. 2706]

Oh ya blog Umma sebenarnya juga menerima curhatan dari siapa saja yang ingin dipublikasikan dan dibaca oleh banyak orang di luar sana. Hanya sebagai edukasi tidak lebih. Tapi tentu saja Ruang Umma akan seleksi setiap curhatan yang masuk dan layak di publish di Rubrik Curhatan Ruang Umma.



9 komentar

  1. Masya Allah, teringat jika sedang lelah kadang merasa anak-anak kok membebani maknya, astagfirullah.
    Padahal mereka adalah rezeki tak terhingga dari Allah :')
    Berbaik sangka dan terus berbaik sangka, apapun yang Allah berikan kepada kita adalah yang terbaik, aamiin

    BalasHapus
  2. masyaAllah memang benar rezeki buat kita itu sudah dijamin Allah ya, Umma. dan alhamdulillah kita punya lembaga seperti dompet dhuafa yang bisa membantu meringankan beban mereka yang sedang kena musibah seperti cerita di atas

    BalasHapus
  3. Alhamdullilah diberikan kelancaran yang bun, terkadang anak-anak memiliki rezeki sendiri dalam bentuk apapun jadi harus terus berbaik sangka dibalik kesulitan pasti ada kemudahan meskipun kita tidak pernah tahu kapan kemudahan bisa didapatkan. Bersyukur ada dompet dhuafa yang sekarang makin mengembangkan layanannya untuk memberikan manfaat kebaikan bagi masyarakat yang membutuhkan.

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah
    Ada Dompet Dhuafa
    Bisa membantu orang yang kesulitan seperti ini
    Agar tak ada lagi anak hutan ya uma

    BalasHapus
  5. Ya Allah ya, jadi terharu. Bayangin si umma tadi. Alhamdulillah ada Dompet Dhuafa yang sangat responsif ya Mbak.

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah ada Dompet Dhuafa yang menjadi jembatan kebaikan. Semoga semua yang terlibat mendapat nilai kebaikan. Aamiin.

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah, wah sampai 4 bulanan ya dilabelin anak hutang, sehat selalu dedek baby dan umminya. oh iya umma, kalau ngajuin ke Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa, terbatas domisili tertentu tidak? Disini ada yang tidak mampu, tapi sakitnya udah parah banget

    BalasHapus
  8. Masyaallah, pertolongan Allah itu nyata dan datang di waktu dan dari yang bahkan tidak pernah disangka oleh hambaNya. Terharu banget aku bacanya umma, semoga rezeki dede bayi dan keluarganya semakin berlimpah ya, amin.

    BalasHapus
  9. Yaa Allah sedih denger anak baru lahir dilabeli anak hutang. Alhamdulillah sudah tenang sekarang karena label itu udah hilang. Keren program dari Dompet Dhuafa dan bekerja secara profesional.

    BalasHapus