Ganti Judul dan ALt sendiri

Anjuran Mencatat Ilmu Saat Ke Kajian


Menuntut ilmu tidak hanya di sekolah maupun di kampus. Menuntut ilmu bisa dimana saja termasuk di majlis ilmu. Salah satu adab dalam menuntut ilmu adalah membawa buku catatan. Penting sekali menulis dan mencatat adalah salah satu anjuran Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.

Menulis Ilmu Adalah Sunnah Rasulullah

Sebagaimana dilansir laman muslim.or.id mengenai bagaimana Rasulullah, sahabat,  ulama terdahulu sangat menganjurkan kita untuk menulis ilmu salah satunya dalam kajian.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,

قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ

“Ikatlah ilmu dengan dengan menulisnya”
(Silsilah Ash-Shahiihah no. 2026)

Bahkan beliau memerintahkan sebagian sahabatnya agar menulis ilmu. Salah satunya adalah Abdullah bin ‘Amru. Beliau bersabda kepadanya:

اكْتُبْ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، مَا خَرَجَ مِنْهُ إِلَّا حَقٌّ

“Tulislah. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. Tidaklah keluar darinya melainkan kebenaran” (HR. Ahmad 2/164 & 192, Al-Haakim 1/105-106, shahih)

Adab-Adab Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim dan tidak mengenal usia. Berapapun usia kita kita memiliki kewajiban menuntut ilmu. Sebagaimana dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

Berikut adab-adab menuntut ilmu:

1. Menuntut Ilmu Karena Allah Taala

Sungguh merugi orang-orang yang menuntut ilmu bukan karena Allah. Sungguh Allah telah menjanjikan surga bagi orang-orang yang melakukan apapun karena Allah Taala.

إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْداً عَلَيْهِ حَقّاً فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.” (QS At-Taubah [9]: 111)

2. Memiliki kepercayaan diri yang kuat

Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan percaya pada diri kita. Bahwa usaha kita untuk mencari keridhoan Allah Taala.

3. Menjaga syiar Islam dengan baik 

Syiar-syiar seperti sholat berjamaah bagi laki-laki, mengucapkan salam dan amar makruf nahi munkar.

4. Berakhlak mulia

Penting sekali seorang yang berilmu berakhlak mulia karena ilmu cerminan diri seseorang. Ilmu yang sukses yang membekas pada diri. Penuntut ilmu itu sangat bersemangat untuk belajar apapun dan setiap ilmu yang didapatkan sejatinya harus dirinya aplikasikan dalam akhlak dan kehidupan sehari-hari.

5. Membiasakan Mencatat Ilmu Saat Menuntut Ilmu Atau Kajian

Ini hal yang penting. adab menuntut ilmu, termasuk di masjid.  Sebagai manusia luput dari lupa dengan menulis kita bisa kembali mengulang ilmu yang kita dapatkan. Bahkan bisa juga digunakan oleh keluarga kita selanjutnya. Sungguh menulis itu bisa membawa kebaikan bagi generasi penerus kita kelak. 

Apalagi bagi yang suka menuliskan ilmu yang mereka peroleh bisa bermanfaat untuk umat. Sungguh lebih luar biasa lagi. Semoga Allah mudahkan kita dan anak generasi kita jadi penulis yang menebarkan manfaat bagi seluruh manusia.

6. Mengamalkan ilmu dengan baik

Syaikh Ibnu Qasim rahimahullah berkata, “Perkataan dan amalan manusia tidaklah benar sampai ia mendasarinya dengan ilmu. Dalam hadits disebutkan,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang beramal tanpa dasar dari kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim, no. 1718)

Masya Allah sungguh betapa pentingnya ilmu sebelum berkata dan beramal. Jadi jika kita mencatat ilmu tentu akan lebih dahsyat lagi untuk diamalkan.

7. Senantiasa Berzikir

Tahukah di dalam majlis ilmu akan turun para malaikat yang mengaminkan setiap doa hamba-hambanya. Tentu akan lebih baik selama menuntut ilmu termasuk di majlis ilmu kita perbanyak zikir dan doa.

8. Mengakhiri majlis ilmu dengan doa kafaratul majlis.

Percayalah dengan mencatat ilmu termasuk saat kajian adalah adab-adab menuntut ilmu yang perlu diperhatikan dengan baik. Agar apapun ilmu yang kita dengar bisa kita murajaah lagi dan tentu saja kita mengamalkannya.

Disebutkan dalam hadits,

عَنْ أَبِى بَرْزَةَ الأَسْلَمِىِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ بِأَخَرَةٍ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَقُومَ مِنَ الْمَجْلِسِ « سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ ». فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ لَتَقُولُ قَوْلاً مَا كُنْتَ تَقُولُهُ فِيمَا مَضَى. قَالَ « كَفَّارَةٌ لِمَا يَكُونُ فِى الْمَجْلِسِ ».

Dari Abu Barzah Al-Aslami, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata di akhir majelis jika beliau hendak berdiri meninggalkan majelis, “Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik (artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau dan aku meminta ampunan dan bertaubat pada-Mu).”

Ada seseorang yang berkata pada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan suatu perkataan selama hidupmu.” Beliau bersabda, “Doa itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.” (HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Maksudnya, doa itu adalah penambal kesalahan berupa kata-kata laghwu atau perkataan yang sia-sia. Jadi sangat penting berdoa setelah selesai bermajlis maupun menuntut ilmu agar Allah menjaga ilmu yang sudah kita terima dan semoga menjadi kebaikan bagi diri kita, keluarga dan umat.

Semangat menuntut ilmu ya Sahabat Umma agar kita senantiasa dalam kebaikan dimana Allah menjanjikan akan memudahkan seseorang masuk surga karena menuntut ilmu agama dengan sungguh-sungguh karena Allah Taala. Oh ya apa nih kebiasaan teman-teman saat ke kajian. Kalau Umma bawa buku setas isinya buku Umma dan anak-anak. Biar saat kajian Umma bisa mencatat begitupun anak-anak. Jadi mencatat ilmu itu penting ya. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar