Ganti Judul dan ALt sendiri

Tren HR Masa Kini: Soft Skill yang Dicari dan Cara Muslimah Mengasahnya

Soft skill

Sahabat Umma, di tengah perubahan dunia kerja yang dinamis, perusahaan tidak hanya mencari kandidat dengan latar belakang akademik cemerlang. Mereka juga semakin menaruh perhatian besar pada soft skill—kemampuan non-teknis yang mencerminkan karakter, nilai, dan keterampilan interpersonal seseorang.

Soft skill ini sangat memengaruhi bagaimana seseorang bekerja secara tim, menyelesaikan konflik, hingga membuat keputusan. Dan kabar baiknya, semua soft skill ini bisa dilatih—bahkan oleh kita, para muslimah yang mungkin memilih berkarir dari rumah atau tengah membangun karir profesional di kantor.

Yuk kita bahas tipis tipis tren HR masa kini terkait soft skill, serta bagaimana Sahabat Umma bisa mengasahnya sesuai dengan nilai-nilai islam.

Mengapa Soft Skill Semakin Diperhatikan HR?

Sebelum membahas lebih jauh, penting bagi kita untuk memahami mengapa soft skill menjadi sorotan utama para praktisi human resource (HR) saat ini.

Beberapa alasan utama di antaranya:

Kolaborasi lintas tim dan budaya

Di era globalisasi, tim kerja tidak lagi homogen. Kita harus bisa berkomunikasi dengan baik, memahami budaya berbeda, dan tetap profesional dalam berkolaborasi. Pastikan budaya tidak menyalahi aturan agama yang berlaku. Kolaborasi dibangun tentu saja sejalan dengan aturan syariat.

Perubahan cepat di dunia kerja:

Adaptabilitas sangat penting. Skill teknis bisa berubah, tapi kemampuan untuk belajar dan menyesuaikan diri lebih dibutuhkan jangka panjang. Karena sejatinya perubahan dunia kerja itu begitu cepat sehingga kita perlu pintar dalam. menerima perubahan..

Peran teknologi dan otomasi

Banyak pekerjaan teknis yang mulai digantikan mesin. Namun, empati, kreativitas, dan kepemimpinan masih hanya bisa dilakukan manusia.Jadi ini adalah poin penting yang harus kita kuasai. Meskipun banyak sekali beredar kabar kalau robot akan menguasai tekhnologi tapi robot tidak bisa menggantikan manusia seutuhnya.

Employer branding dan customer experience

Perusahaan ingin tim internalnya bisa merepresentasikan nilai baik ke publik. Dan soft skill adalah ujung tombaknya. Penting sekali kita dalam mem branding diri agar soft skill makin terasah dan diterima dunia kerja.

Soft Skill Paling Dicari HR Saat Ini

Berdasarkan laporan dari World Economic Forum dan berbagai perusahaan konsultan karir, berikut beberapa soft skill yang sangat dicari oleh HR di masa kini:

1. Komunikasi Efektif

Kemampuan menyampaikan ide secara jelas dan mendengarkan dengan baik sangat penting. Bukan hanya bicara, tapi juga empati dan kepekaan terhadap lawan bicara.

Tips mengasahnya:

  • Mulai dari komunikasi dalam keluarga. Dengarkan anak dan pasangan dengan penuh perhatian.
  • Ikuti pelatihan public speaking atau forum diskusi daring.
  • Biasakan membuat catatan atau menyampaikan laporan secara ringkas dan padat.

2. Kepemimpinan dan Inisiatif

Muslimah juga bisa menjadi pemimpin yang amanah dan inspiratif. HR sangat menghargai karyawan yang bisa memimpin tim, mengambil inisiatif, dan memberi solusi.

Tips mengasahnya:

  • Mulai dari skala kecil, seperti mengelola komunitas, arisan, atau pengajian.
  • Ambil tanggung jawab dalam proyek bersama.
  • Pelajari gaya kepemimpinan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: bijaksana, adil, dan memberi teladan.

3. Manajemen Waktu dan Prioritas

Kemampuan mengatur waktu adalah soft skill utama, khususnya di era kerja hybrid atau remote working.

Tips mengasahnya:

  • Gunakan tools seperti planner, to-do list, atau aplikasi manajemen waktu.
  • Terapkan skala prioritas: penting vs mendesak.
  • Evaluasi penggunaan waktu harian. Apakah lebih banyak untuk aktivitas produktif atau distraksi?

4. Kreativitas dan Problem Solving

HR ingin tim yang bisa memberikan solusi unik dalam situasi rumit. Kreativitas bukan hanya seni, tapi cara berpikir.

Tips mengasahnya:

  • Coba berpikir dengan pendekatan berbeda untuk tugas rumah tangga atau pekerjaan.
  • Latih otak dengan membaca buku inspiratif dan mengikuti tantangan berpikir (brain games).
  • Jangan takut salah—dalam proses kreatif, kegagalan adalah guru terbaik.

5. Emotional Intelligence (EQ)

Kecerdasan emosional mencakup kemampuan mengenali emosi diri, mengelola stres, dan menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain.

Tips mengasahnya:

  • Lakukan journaling harian untuk mengidentifikasi emosi diri.
  • Luangkan waktu untuk self-care yang seimbang antara ibadah, keluarga, dan waktu pribadi.
  • Belajar mengatakan “tidak” dengan sopan dan menjaga batasan (boundaries).

Soft Skill dan Nilai Islam: Serasi dan Harmonis

Islam sesungguhnya telah mengajarkan kita banyak hal terkait soft skill:

Amanah dan jujur (integritas) dalam bekerja.

Ihsan dalam menyelesaikan tugas sebaik mungkin.

Sabar dan syukur saat menghadapi tantangan pekerjaan.

Tawakal setelah melakukan ikhtiar maksimal.

Sahabat Umma, jika kita meneladani karakter Rasulullah, beliau adalah sosok yang memiliki semua soft skill unggulan: komunikatif, empatik, solutif, tegas namun penyayang. Inilah panutan terbaik dalam membangun karir Islami.

Cara Praktis Muslimah Mengasah Soft Skill

1. Ikut Pelatihan dan Kelas Online

Banyak platform yang menyediakan pelatihan soft skill gratis maupun berbayar. Pilih yang sesuai kebutuhan, seperti:

  • Public speaking
  • Emotional intelligence
  • Time management
  • Leadership for Muslimah

Rekomendasi platform: Coursera, Skillshare, Ruang Guru, atau kelas daring dari komunitas Muslimah.

2. Aktif di Komunitas

Gabung dengan komunitas seperti komunitas ibu produktif, pengajian daring, atau tim sosial. Dari situ, kita bisa belajar teamwork, empati, dan kepemimpinan.

Contohnya: aktif di komunitas “Ruang Umma” dan menjadi relawan kegiatan sosial.

3. Belajar dari Pengalaman Harian

Tugas rumah tangga adalah ladang latihan soft skill:

  • Mengatur anggaran = manajemen keuangan & problem solving
  • Menyelesaikan konflik anak = komunikasi & kecerdasan emosional
  • Menjaga rumah tetap kondusif = leadership & time management

4. Mentoring dan Coaching

Jika memungkinkan, cari mentor yang bisa memberikan arahan profesional. Ini bisa HRD, atasan kerja, atau sesama Muslimah yang lebih berpengalaman.

Ikuti sesi coaching yang membantu mengenali potensi diri, nilai hidup, dan arah karir.

Tantangan Muslimah dalam Mengasah Soft Skill

  • Tentu saja tidak semua berjalan mulus. Beberapa tantangan umum:
  • Waktu terbatas antara rumah, anak, dan pekerjaan.
  • Lingkungan yang kurang suportif terhadap pengembangan diri.
  • Kurangnya akses terhadap pelatihan berkualitas.

Namun, Sahabat Umma tidak sendirian. Dengan perencanaan dan dukungan komunitas, insya Allah kita bisa terus bertumbuh.

Tipsnya:

  • Alokasikan 30 menit harian untuk belajar soft skill.
  • Libatkan keluarga sebagai support system.
  • Pilih pelatihan yang fleksibel dan sesuai syariat.
  • Soft Skill di Era AI dan Digitalisasi

Banyak pekerjaan saat ini dibantu teknologi AI (kecerdasan buatan). Tapi soft skill tetap tak tergantikan:

AI bisa menjawab, tapi tidak bisa berempati.

AI bisa hitung data, tapi tidak bisa menginspirasi.

AI bisa membantu, tapi tidak bisa menggantikan kepemimpinan yang berbasis nilai.

Itulah mengapa, HR masa kini makin tertarik pada kandidat yang punya "human-centered skill".

Penutup: Investasi Soft Skill, Investasi Karir Berkah

Sahabat Umma, di tengah arus perubahan zaman, soft skill adalah bekal penting yang akan terus kita butuhkan. Bukan hanya untuk dunia kerja, tapi juga untuk kehidupan sosial, dakwah, dan keluarga.

Sebagai muslimah, mari terus belajar, berkembang, dan memberikan kontribusi terbaik untuk umat, dengan cara yang sesuai syariat.

Karir yang diberkahi adalah karir yang kita jalani dengan niat yang lurus, cara yang halal, dan nilai-nilai Islam yang tertanam kuat. Tapi ingat karir terbaik seorang perempuan tetaplah menjadi seorang ibu yang bisa melahirkan anak-anak sholeh dan sholehah. Tentu saja untuk menjadikan anak-anak yang hebat tersebut membutuhkan softskill yang luar biasa. Yuk sharing terkait soft skill ini!

4 komentar

  1. Public speaking nih lemah banget aku, Umma. Kurang latihan nih kayaknya. Kadang liat orang yang public speaking nya bagus, pengen gitu wkwk.

    BalasHapus
  2. Soft skill yang sangat berperan di dunia kerja ini kebanyakan tidak dikembangkan di lingkungan keluarga. Orang tua dulu kebanyakan berfokus pada nilai akademik anak, padahal skill komunikasi dan public speaking sangat menunjang karier di bidang apa pun.

    BalasHapus
  3. Terkadang kita lupa ya soft skill apa saja yang bisa menunjang di dunia kerja termausk cara Komunikasi Efektif

    BalasHapus
  4. Sepakat, suka dengan pendapatnya, AI itu bisa banyak hal, tapi bukan berarti AI bisa menggantikan banyak hal, bukan. Manusia tetaplah mempunyai peran penting yang tidak bisa digantikan dengan alat, oleh karena itu soft skill tetap diperlukan

    BalasHapus